Bagi wanita cantik bertubuh mungil itu, cinta adalah perasaan yang bersemayam di hati dan bisa mengubah seseorang, baik dalam hal positif maupun negatif. Cinta yang bermuara dari keikhlasan tersebut tidak akan bisa dibeli dengan apa pun. Itulah pandangan Karina tentang urusan cinta. �Jika tidak ikhlas, cinta itu hanyalah sebuah transaksi kehidupan,� ujarnya pelan.
Karin�begitu Karina biasa disapa�mengaku tidak ingin melihat materi sebagai syarat utama dalam menentukan kebahagiaan. �Wah, pernah aku dan pasanganku dalam kondisi yang sama sekali tidak memiliki duit sepeser pun, padahal saat itu adalah hari spesial. Akhirnya kami pun merayakan dengan memasak nasi goreng sambil niup lilin,� Karin mengenang dengan nada lirih. Banyak berdiam di rumah atau melakukan perawatan kecantikan di salon membuat wanita yang dikenal sebagai penyanyi dangdut itu berancang-ancang memiliki salon sendiri. Melakukan perawatan tubuh memang merupakan hal yang disukai Karin.
�Aku sengaja melakukan perawatan tubuh dengan rutin karena tidak mau melakukan perawatan yang instan,� ujar wanita yang melakukan setrika wajah guna mengakali pipinya yang gembil itu. Walau telah menjadi figur public Karin mengakui tak pernah terpaku pada brand. Baginya, memakai barang dengan merek tertentu bukanlah hal penting. �Aku selalu diajari soal kesederhanaan, sehingga memakai baju, tas, atau apa pun, yang aku utamakan adalah kenyamanan, bukan harga atau brand tertentu,� dia menjelaskan. �Sejak dulu aku bukan tipikal penggila barang mewah. Tapi, kalau ada yang kasih, ya, enggak aku tolak he-he-he�,� seloroh Karin sambil tertawa.
Karin memang tidak selalu melirik barang bermerek, begitu juga dengan urusan pria. �Aku tidak suka melihat pria yang mengumbar ketampanan dan kekayaan,� Karin bersungut-sungut.
�Pria seperti itu bagiku bukan lelaki yang seksi, dan tidak akan aku lirik,� ucap wanita kelahiran Palembang, 14 April 1983, itu. Karin justru mengaku pria berpendirian kuat dan bermata sendulah yang bisa mencuri hatinya.
Di tengah-tengah kesibukannya di dunia model, Karin pun mencoba terjun ke dunia tarik suara. �Untuk memuaskan hasratku yang lain, aku harus ngamen. Karena aku tidak mau merepotkan dan bergantung kepada orang lain,� ujar wanita yang juga sibuk berbisnis kuliner tersebut.
�Mencari duit sendiri tanpa mengandalkan orang lain itu terkadang menyisakan kesenangan tertentu,� kata Karin, yang kerap ngamen dari kafe ke kafe menyanyikan lagu andalannya, Cinta yang Terluka.
Download full of HD pictures Karina Ranau on MALE Magazine 41th Edition here
Download full of MALE Magazine 41th Edition here : http://male.detik.com/